Jumat, 26 Agustus 2011

Anak-anak itu Mengajarkan Aku Untuk Selalu Bersyukur

Diposting oleh hanafiyach chaca di 1:06 AM
Siang itu sekitar pukul 14.00 wib....jalanan begitu sepi. Ummhh.....Kota Bogor yang damai. Ya, damai karena ini adalah bulan puasa, aku pikir orang-orang tengah tertidur nyenyak di siang itu sehingga Bogor menjadi benar-benar damai...
senangnya (karena bebas dari macet ^_^)
Hehe...

Dear,,
Ada sebuah pemandangan indah yang aku temukan mengiringi perjalananku pulang....

Hari ini adalah perjalanan angkotku yang berbeda, di situ aku bertemu dengan dua gadis kecil berkerudung putih dan merah. seusia anak SMP. Naik dari depan gerbang halaman istana negara dengan muka berseri-seri. masing-masing dari mereka menggembol keresek hitam, yang sepertinya lumayan berat?
Aku memandangi mereka sejak mereka duduk dihadapanku, dan mereka mengajakku untuk tersenyum.

Aku heran, apa yang membuat mereka bisa sesumringah itu, dan lagi ada apakah begitu banyak orang keluar masuk istana negara? Ah entah lah, pertanyaan itu pun berlalu begitu saja ketika lagi-lagi kedua anak itu tersenyum padaku, senyum yang begitu riang, nyata, dan lama......aku menatap mereka, dan ikut tersenyum.

Anak berkerudung merah yang berada dipojokan membalikkan badannya setelah sebelumnya aku tak begitu memperhatikan, si kerudung putih memandangku dengan senyumannya lagi...dan lagi...mungkin ini adalah hari bahagia buat mereka, pikirku.
Lalu keduanya mencuri perhatianku ketika si merah berbisik pada si putih,, entah apa...tapi lagi2 diakhiri dengan senyum dan tawa yang begitu indah.
Aku coba menerka bahasa tubuh mereka, si merah mengeluarkan uang empat lembar 50rb-an dari balik kerudungnya, dan aku melihat sobekan amplop yang menyelimuti empat lembar uang itu...
ia pun berkata pada temannya "Hei, dua ratus ribu, hihi...."
dengan terkaget-kaget si putih menjawab "Hahh masa???" sambil tersenyum lagi, kali ini dengan rasa bersyukur.

Ooh Tuhan,
Aku mulai mengerti sekarang... Makna dari senyuman mereka... Senyum yang ada hanya setahun sekali rasanya?
Ternyata anak-anak itu baru saja mendapatkan rezeki dari-Mu
rezeki melalui orang-orang berzakat yang kemudian dibagikan kepada mereka yang layak menerimanya, lalu ketika aku memngingat pelajaran agamaku dulu tentang 
Siapa-siapa saja yang berhak menerima zakat, ada lah delapan golongan yang berhak mendapatkannya, yaitu orang fakir, miskin, pengurus zakat, orang yang memerdekakan budak, orang yang berhutang, Orang-orang yang dibujuk hatinya (Orang-orang yang lemah ke-Islamannya dan orang yang berpengaruh di kaummnya), orang yang berjihad dijalan Allah dan ibnu sabil.
Diantara kedelapannya aku mencoba mencocokan dengan dua gadis kecil itu, rasanya ini adalah sebuah kategorisasi saja, untuk orang-orang dewasa yang berhak mendapakan zakat... kemudian terngiang dibenakku, bukankah anak yatim/piatu setiap tahun juga berhak menerima zakat?

Ya Allah, mungkinkah mereka sudah yatim/piatu?
sekecil itu, telah ditinggalkan kedua orang tua atau pun salah satu diantaranya...?
uang dua ratus ribu yang hanya ditemukan satu tahun sekali, rasanya begitu besar buat mereka berdua, padahal aku dari minggu ke minggu mendapatkannya dari kedua orang tuaku.
Ya Robby, hati ini begitu tersentuh, seolah mereka mengajarkan aku untuk terus bersyukur pada-Mu ya Robb.
Bersyukur atas rekezi yang sering Engkau beri dan aku lupa mensyukurinya,,
Bersyukur atas keutuhan kedua orang tua, yang selalu berada menjagaku dengan kasih sayang mereka, dan untuk itu pun aku lupa mensyukurinya,,

Ketika menyadari semua itu aku serta merta turut berbahagia dengan apa yang kedua gadis itu rasakan, oohh Tuhan...betapa indah Ramadhan itu.
Dimana lagi bulan yang bisa aku temukan pemandangan tersebut...selain pada bulan yang penuh berkah ini?  Rasanya tak ingin lepas melihat senyum dari keduanya, dan untuk setiap anak-anak di luar sana lainnya yang tak seberuntung diriku? mungkin jika setiap bulan adalah bulan Ramadhan, mereka akan selalu mendapatkan kebahagiaan yang sama, muka yang berseri, dan nampak berbeda...
Sungguh bagiku itu lah pemandangan yang indah,
Yang mengajarkan untuk selalu bersyukur
Yang mengajari aku untuk selalu memberi dan berbagi,
Senyum mereka adalah senyum kita juga,
Begitu pula dengan kebahagiaan mereka.
Subhanallah... Maha Suci Allah yang mengajarkan ilmu-Nya melalui suri tauladan kita, Baginda Muhamad SAW yang begitu menyayangi anak-anak yatim. Semoga kita semua juga termasuk kedalamnya. 

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rosul-Nya dan Nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya, Maka orang orang yang beriman Diantara kamu dan menafkahkan (sebagian ) dari hartanya memperoleh pahala yang besar” (Al-Hadid(57)ayat7)"

Harta benda yang Allah berikan adalah amanah, dan di dalamnya ada sebagian merupakan hak milik anak yatim, orang miskin, kaum duafa dan orang-orang yang kekurangan lainnya.

 Firman Allah SWT dalam surah At-Taubah (9) ayat 103,
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya do`a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

Semoga kedua anak berjilbab merah dan putih itu pun tak lekang mendoakan kita, walau kita tak pernah tahu. Amin
wallahu'alam bish shawab.




Wahai Tuhan Seluruh Alam...Semoga Engkau senantiasa merahmati. Amiin ya Robbal'alamin :)

0 komentar on "Anak-anak itu Mengajarkan Aku Untuk Selalu Bersyukur"

Posting Komentar

 

Hanafiyach Chaca Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez